Aku berdiri dibalik sebuah kisah yang panjang, berlari dari kejaran duka, dan berjuang untuk meraih sebuah tawa.
Aku tersesat didalam pencarian akan arti hidup yang tak kunjung aku temukan, dan terhempas kedalam jurang kesendirian.
Aku mencoba dengan sekuat tenaga mencapai semua impian namun terus saja gagal,Tak ada lagi yang terlihat berarti ketika semua usahaku bertemu kegagalan.
Aku terus mencoba untuk tetap berdiri diatas semua luka untuk sebuah bahagia. Sampai aku mulai kehilangan tenaga dan imanku.
Aku tak bisa lagi menerima luka yang baru diatas luka lama yang belum sembuh, dan aku tak bisa lagi percaya pada sebuah kebahagiaan diakhir nanti, jika yang aku temukan hanyalah luka disetiap perjalananku. lalu dimana akhir yang bahagia itu?
Sampai akhirnya aku bertemu dengan sebuah kepastian didalam pengharapan yang panjang dari semua janji-janji-NYA. Aku tersadar akan semua rasa sakit yang aku terima bukanlah sebuah derita ketika aku mau lebih peka lagi akan semua keinginan-NYA dalam hidupku.
Aku akhirnya tahu, kalau semua yang terjadi hanyalah sebuah proses yang indah untuk membawaku semakin dekat dengan pribadi-NYA, membuatku semakin bertumbuh didalam DIA, dan seperti sebuah benih yang ditanam harus ‘mati’ dulu baru bisa menjadi sebuah pohon yang besar dan kuat, seperti itulah DIA membentukku, aku harus ‘mati’ dulu agar bisa kuat didalam DIA kemudian memberikan buah yang indah untuk kemuliaan-NYA.
Aku tidak lagi merasa kehilangan imanku pada-NYA, tapi sebaliknya imanku semakin bertambah besar pada kuasa dan janji-janji-NYA yang sampai saat ini masih menguatkanku.
Aku menerima hadiah yang indah meskipun aku sempat meragukan kuasa-NYA, jadi untuk apalagi aku harus meragukan-NYA saat ini? Tidak ada lagi yang dapat membuatku ragu ketika semua yang terlihat tidak berarti, diubahkan-NYA menjadi sesuatu yang selalu aku syukuri karena telah terjadi.
Aku tidak akan lagi mencari-cari sebuah akhir yang bahagia, ketika apa yang aku jalani bersama-NYA sudah lebih dari cukup untuk membuatku tertawa disepanjang hari-hari hidupku.
Aku menemukan arti hidupku ketika aku menjadikan YESUS sebagai satu-satunya tujuan hidupku.
Aku tidak lagi berlari dari sebuah duka, tapi aku akan berdiri bersama-NYA untuk mengalahkan duka dan menjadikannya sebagai sebuah pelajaran menuju kedewasaan iman. Aku tidak akan pernah menyerah pada sebuah kegagalan saat DIA terus ada dan memberikanku semangat untuk meraih semua impianku. Aku tidak akan lagi mencari-cari arti sebuah kebahagiaan dalam hidup, karena akan selalu ada sukacita yang melimpah ketika YESUS yang memimpin hidupku.
Duka masih terus membingkai perjalanan hidupku dan akan selalu menjadi bagian dari perjalanan imanku, tapi saat YESUS berjalan bersama-sama denganku, semua duka hanya akan menjadi suatu pembelajar bukan kelemahan untukku. Penyertaan-NYA menjadi satu-satunya kebahagiaan yang aku butuhkan, tidak akan ada lagi penyesalan dalam perjalanan hidup, dan tidak akan ada lagi perjuangan yang sia-sia.
Kar’na aku tahu pasti, sebuah kebahagiaan yang kekal sudah TUHAN YESUS sediakan bagi siapapun yang mau percaya dan taat pada semua firman dan janji-janji-NYA.
Dan sampai waktu itu tiba, aku akan diam dalam penantian yang sabar dan menjalani semua yang ada dalam ketaatan iman hanya pada YESUS.

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, –yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit–,maka hal itu akan diberikan kepadanya.
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin.
Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan.
Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya.
.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
( Yakobus 1:2-8,12)"


                                                                                                         By : THAN